PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan
rangkaian dalam satu kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan
adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin
sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan
kesiapan untuk memelihara bayi. Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu
hamil mengalami perubahan pada tubuhnnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai
dari trimester I, trimester II sampai dengan trimester III kehamilan.
Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah perubahan Sistem
Integumen, Sistem Metabolisme, Sistem Pernafasan dan Sistem Persyarafan. Perubahan
ini terjadi dalam rangka persiapan perkembangan janin, menyiapkan tubuh ibu
untuk bersalin, perkembangan payudara untuk pembentukan/produksi air susu
selama masa nifas. Perlu sipahami bahwa banyak perubahan fisik yang terjadi
pada wanita selama kehamilan, bidan dapat membantu dalam memperhatikan dan
mendektesi ketidaknormalan yang mungkin terjadi ( Leader et al,1996).
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu
nyaman dirasakan. Namun demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang
normal terjadi dalam proses kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu
aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya bila gejala-gejala tersebut mulai
berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti
mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang normal.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, dan III pada sistem Integumen?
2. Apa
saja perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, dan III pada sistem Metabolisme?
3. Apa
saja perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, dan III pada sistem Pernafasan?
4. Apa
saja perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, III pada sistem
Persyarafan?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, dan III pada sistem Integumen?
2. Mengetahui
perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, dan III pada sistem Metabolisme?
3. Mengetahui
perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, dan III pada sistem Pernafasan?
4. Mengetahui
perubahan yang terjadi pada ibu hamil Trimester I, II, III pada sistem
Persyarafan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sistem
Integumen / Kulit
1.
Pengertian
Sistem integumen adalah sistem organ
yang membedakan, memisahkan, melindungi terhadap lingkungan sekitarnya,
merupakan organ terbesar (16 % dari BB), yang membungkus seluruh permukaan
tubuh. membungkus seluruh permukaan tubuh.
2.
Ciri-ciri kulit :
a.
Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari
pengaruh lingkungan.
b.
Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
c.
Luas : 1,50 – 1,75 m.
d.
Tebal rata – rata : 1,22mm.
e.
Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan
dan telapak kaki dan paling tipis : 0,5 mm pada daerah penis.
3.
Fungsi kulit :
a.
Perlindungan Mencegah dehidrasi
b.
Rangsangan luar
c.
Menyimpan lemak
d.
Sintesis Vitamin D
e.
Menghasilkan bau
f.
Pengaturan suhu/ homeostasis
4.
Kelenjar – kelenjar pada kulit :
a.
Kelenjar Sebasea berfungsi mengontrol sekresi minyak
ke dalam ruang antara folikel rambut dan batang rambut yang akan melumasi
rambut sehingga menjadi halus lentur dan lunak.
b.
Kelenjar keringat Diklasifikasikan menjadi 2 kategori:
1)
Kelenjar Ekrin terdapat disemua kulit. Melepaskan
keringat sebagai reaksi peningkatan suhu lingkungan dan suhu tubuh.Kecepatan
sekresi keringat dikendalkan oleh saraf simpatikpengeluaran keringat pada
tangan, kaki, aksila, dahi, sebagai reaksi tubuh terhadap setress, nyeri dll.
2)
Kelenjar Apokrin. Terdapat di aksila, anus, skrotum,
labia mayora, dan bermuara pada folikel rambut, kelenjar ininaktif pada masa
pubertas,pada wanita akan membesar dan berkurang pada siklus haid. Kelenjar
apokrin memproduksi keringat yang keruh seperti susu yang diuraikan oleh
bakteri menghasilkan bau khas pada aksila.Pada telinga bagian luar terdapat
kelenjar apokrin khusus yang disebut K. Seruminosa yang menghasilkan
serumen. Perubahan anatomi dan fisologi
adaptasi pada ibu hamil system integument.
Trimester I Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
menyebabkan timbulnya beberapa perubahan dalam sistem integumen selama masa
kehamilan. Perubahan yang umum terjadi adalah peningkatan penebalan kulit dan
lemak subdermal, hiperpigmentasi, pertumbuhan rambut dan kuku, percepatan
aktifitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, peningkatan sirkulasi dan
aktifitas vasomotor. Jaringan elastis kulit mudah pecah, menyebabkan
strie-gravidarum, atau tanda regangan, respon alergi kulit meningkat. Pada
kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu,
pigmentasi ini disebabkan pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH) yang
meningkat.
MSH ini adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobus anterior
hipofisis, kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi, hidung,
dikenal sebagai diasmagravidarum, didaerah leher sering terdapat
hiperpigmentasi yang sama juga di areola mammae. Linea alba pada kehamilan
menjadi hitam dikenal sebagai linea grisea, linea nigra adalah garis pigmentasi
dari simpisis pubis sampai kebagian atas fundus di garis tengah tubuh, kulit
perut juga tampak seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan disebut striae livide.
Setelah partus, striae livide ini berubah menjadi putih disebut striae
albicans, pada seorang multigravida sering tampak striae livide dan bersama
dengan striae albicans, angioma atau telengiektasis umumnya disebut vascular
spiders. Angioma adalah ujung arteriola yang berdenyut dan sedikit menonjol,
berbentuk kecil seperti bintang atau cabang, spiders hasil peningkatan kadar
estrogen dalam sirkulasi, biasanya ditemukan di leher, dada, lengan, spiders
juga dideskripsikan berwarna kebiruan dan tidak hilang bila ditekan. Vascular
spiders terlihat pada bulan ke-2 sampai ke-5 kehamilan pada 65% wanita kulit
putih dan 10% wanita Afrika-Amerika. Biasanya hilang setelah melahirkan, bercak
berbatas tegas atau mottling difus yang berwarna kemerahan tanpak pada
permukaan telapak tangan 60% wanita hamil berkulit putih dan 35% wanita
Afrika-Amerika.
Epulis ialah suatu noddul berwarna merah pada gusi yang mudah berdarah lesi
ini dapat timbul pada sekitar bulan ke-3 dan biasanya terus membesar seiring
kemajuan kehamilan. Pertumbuhan kuku mengalami percepatan selama masa hamil.
Kulit berminyak dan acne vulgaris dapat timbul selama kehamilan, pada wanita
lain, kulit bersih dan kulit berseri, dapat terjadi peningkatan pertumbuhan
rambut halus, tapi akan hilang setelah kehamilan berakhir.
Trimester II Akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, kadar MSH
pun meningkat, pada terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena
pengaruh MSH dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi
pada striae-gravidarum livide atau alba, areola mammae, papila mammae, linea
nigra, pipih (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan
menghilang 3.
Trimester III Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha
perubahan ini dikenal dengan striae gravidarum. Pada mutipara selain striae
kemerahan itu sering kali di temukan garis berwarna perak berkilau
yangmerupakan sikatrik dari striae sebelumnya. Pada kebanyakan perempuan kulit
digaris pertengahan perut akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang di sebut
dengan linea nigra, kadang-kadang muncul dalam ukuran yang variasi pada wajah
dan leher yang disebut dengan chloasma atau melasma gravidarum, selain itu pada
areola dan daerah genetalia juga akan terlihat pigmentasi yang berlebihan.
Pigmentasi yang berlebihan biasanya akan hilang setelah persalinan.
B. System
Metabolisme
1.
Pengertian Metabolisme
Metabolisme (berasal dari bahasa Yunani, metabole = “berubah”),
merupakan suatu rangkaian atau proses yang terarah dan teratur di dalam sel
tubuh melalui reaksi-reaksi kimiawi ,sehingga diperlukan atau dihasilkan
bahan-bahan tertentu seperti unsur, molekul, senyawa atau energi.
2.
Jenis
Metabolisme Berdasarkan Proses dan Hasilnya
Metabolisme dibedakan menjadi dua, yaitu:
a.
Anabolisme
(penyusunan)
Anabolisme adalah peristiwa penyusunan
senyawa kompleks (organik) dari senyawa sederhana (anorganik) dengan bantuan energi
dari luar. Energi yang digunakan dapat berasal dari cahaya matahari (foto)
maupun berasal dari pemecahan senyawa kimia anorganik . Karena dalam reaksi ini
dibutuhkan energi dari luar maka reaksinya termasuk endotermis (endergonik).
Contoh peristiwa anabolisme adalah fotosintesis (energinya berasal dari
cahaya matahari dan kemosintesis (energinya berasal dari pemecahan senyawa
kimia anorganik).
b.
Katabolisme
(pemecahan)
Katabolisme adalah peristiwa pemecahan
senyawa kompleks (organik) menjadi senyawa sederhana (anorganik) yang akan
membebaskan energi. Karena reaksi ini menghasilkan energi maka reaksinya
termasuk eksotermis (eksergonik).Contoh peristiwa katabolisme adalah fermentasi
. Kedua arah
lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah
reaksi kimia disebut promoter dan penentu percepatan reaksi kimia
disebut katalis. Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan
sejumlah substrat yang
bereaksi dengan dikatalisis enzim pada
jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa intermediat, yang
merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi kimia yang
terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini
dipelajari pada suatu cabang ilmu biologi yang
disebut metabolomika.
3.
Metabolisme Yang Terjadi Selama Kehamilan
a.
Basal metabolic rate
Pada wanita hamil basal metabolic rate, ( BMR )
meninggi hingga 15-20 %, terutama pada trimester akhir. Sistem endokrin juga
meninggi dan tampak lebih jelas kelenjar gondoknya (grandula tireoidea).
b.
Asam alkali
Keseimbangan asam alkali ( acic-base balance ) sedikit
mengalami perubahan konsentrasi alkali :
1)
Wanita tidak hamil :
155 mEq/liter
2)
Wanita hamil :
145 mEq/liter
3)
Natrium serum :
turun dari 142 menjadi 135 mEq/liter
4)
Bikarbonat plasma :
turun dari 25 menjadi 22 mEq/liter
c.
Metabolisme protein
Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada
kehamilan untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu,
serta untuk persiapan laktasi. Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita
hamil memperoleh cukup protein selama hamil. Diperkirakan 1gram protein setiap kilo
gram berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada pemeriksaan plasma
protein ditemukan adanya penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit
penurunan gamma globulin. Perubahan- perubahan dalam plasma protein ini dalam
satu minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum adanya kehamilan.
d.
Metabolisme hidrat arang
Hidrat arang : seorang wanita hamil sering merasa
haus, nafsu makan kuat, sering kencing dan kadang kala di jumpai glukosuria
yang mengingatkan kita pada DM. Dalam kehamilan pengaruh kelenjar endokrin agak
terasa, seperti somatomamotropin, plasma insulin dan hormon-hormon adrenal 17
kostekosteroid. Untuk rekomendasi, harus diperhatikan sungguh-sungguh hasil GTT
oral dan GTT intravena.
e.
Metabolisme lemak
Metabolisme lemak juga terjadi. Kadar kolestrol
meningkat sampai 350 mg atau lebih per 100 cc. Hormon somatomamotropin
mempunyai peranan dalam pembentukan lemak pada payudara. Deposid lemak lain nya
terdapat di badan, perut, paha dan lengan.
f.
Metabolisme mineral
1)
Kalsium :
Dibutuhkan rata-rata 1.5 gram sehari sedangkan untuk
pembentukan tulang-tulang terutama dalam trimesrer trakhir dibutuhkan 30-40
gram.
2)
Fosfor :
Dibutuhkan rata-rata 2 gram/hari.
3)
Zat Besi :
Dibutuhkan tambahan zat besi kurang lebih 800 mg /atau
30-50 mg sehari.
4)
Air :
Wanita hamil cenderung mengalami retensi air.
g.
Kenaikan berat badan
Berat badan wanita hamil akan naik sekitar 6.5-16.5
kg. Kenaikan berat badan yang terlalu banyak di temukan pada keracunan hamil
(pre-eklamsi dan eklamsi). Kenaikan berat badan wanita hamil di sebabkan oleh :
1)
Janin, urin, air ketuban, uterus
2)
Payudara, kenaikan volume darah, lemak, protein dan
retensi air
Tabel
15-2. Penambahan berat badan selama kehamilan
Jaringan dan Cairan
|
10 Minggu
|
20 Minggu
|
30 Minggu
|
40 Minggu
|
Janin
|
5
|
300
|
1500
|
3400
|
Plasenta
|
20
|
170
|
430
|
650
|
Cairan Amnion
|
30
|
350
|
750
|
800
|
Uterus
|
140
|
320
|
600
|
970
|
Mammae
|
45
|
180
|
360
|
405
|
Darah
|
100
|
600
|
1300
|
1450
|
Cairan Ekstraselular
|
0
|
30
|
80
|
1480
|
Lemak
|
310
|
2050
|
3480
|
3345
|
Total
|
650
|
4000
|
8500
|
12500
|
Dikutip
dari Cunningham1
Peningkatan jumlah cairan selama
kehamilan adalah suatu hal yang fisiologis. Hal ini disebabkan oleh turunnya
osmolaritas dari 10 mOsm/kg yang diinduksi oleh makin rendahnya ambang rasa
haus dan sekresi vasopressin. Fenomena ini mulai terjadi pada awal kehamilan.
Padasaat aterm ± 3,5 l cairan berasal dari janin, plasenta, dan cairan amnion,
sedangkan 3 liter lainnya berasal dari akumulasi peningkatan volume darah ibu,
uterus, dan payudara sehingga minimal tambahan cairan selama kehamilan adalah
6,5 l. penambahan tekanan vena dibagian bawah uterus dan mengakibatkan oklusi
parsial vena kava yang bermanifestasi pada adanya pitting edema dikaki dan tungkai terutama pada akhir kehamilan.
Penurunan tekanan osmotik koloid diinterstisial juga akan menyebabkan edema pada
akhir kehamilan.
Hasil konsepsi, uterus, dan darah ibu
secara relatif mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan
lemak dan karbohidrat. WHO menganjurkan asupan protein perhari pada ibu hamil
51 g. Pada kehamilan normal akan terjadi hipogkemia puasa yang disebabkan oleh
kenaikan kadar insulin, hipogkemia posprandial dan hiperinsulinemia.
Konsentrasi lemak, lipoprotein, dan
apolipoprotein dalam plasma akan meningkat selama kehamilan. Lemak akan
disimpan sebagian besar disentral yang kemudian akan digunakan janin sebagai
nutrisi sehingga cadangan lemak itu akan berkurang. LDL akan mencapai puncaknya
pada minggu ke-36, sementara HDL akan
mencapai puncaknya pada minggu ke-25 berkurang sampai minggu ke-32 dan kemudian
menetap. Hal ini dipengaruhi oleh kenaikan hormon progesterone dan estrogen.
Tabel
15-3
Kebutuhan
nutrisi pada perempuan tidak hamil, hamil, dan menyusui
Nutrisi
|
Perempuan
tidak hamil (15-18 tahun)
|
Hamil
|
Menyusui
|
Makronutrisi
Kalori
(Kcal)
Protein
(g)
Mikronutrisi
Vitamin
larutan dalam lemak
A
(µg RE)
D
(µg)
E
(mgTE)
K
(µg)
Vitamin
Larutan dalam air
C
(mg)
Folat
(µg)
Niasin
(mg)
Riboflavin
(mg)
Tiamin
(mg)
Piridoksin
B6 (mg)
Kobalamin
(µg)
Mineral
Kalsium
(mg)
Fosfurus
(mg)
Iodin
(µg)
Iron
(mg Fe Iron)
Magnesium
(mg)
Zinc
(mg)
|
2200
55
800
10
8
55
60
180
15
1,3
1,2
1,6
2,0
1200
1200
150
15
280
12
|
2500
60
800
10
10
65
70
400
17
1,6
1,5
2,2
2,2
1200
1200
175
30
320
15
|
2600
65
1300
12
12
65
95
270
20
1,8
1,6
2,1
2,6
1200
1200
200
15
355
19
|
Dikuti
dari Cunningham1
Selama
kehamilan ibu akan meyimpan 30g kalsium yang sebagian besar akan digunakan
untuk pertumbuhan janin. Jumlah itu
diperkirakan hanya 2,5% dari total kalsium ibu. Penggunaan suplemen kalsium
untuk mecegah preeklampsia tidak terbukti dan tidak disarankan untuk
menggunakannya secara rutin selama kehamilan.
Zinc (Zn) sangat penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan janin beberapa penelitian menunjukkan kekurangan
zat ini dapat menyebabkan pertumbuhan janin terhambat. Selama kehamilan kadar
mineral ini akan menurun dalam plasma ibu oleh karena pengaruh dilusi. Pada
perempuan hamil dianjurkan asupan mineral ini 7,3-11,3 mg/hari, tetapi hanya
pada perempuan-perempuan berisiko yang dianjurkan mendapat suplemen mineral ini
asam folat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel dalam sintesis
capital DNA/RNA. Difisiensi asam folat
selama kehamilan akan menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik dan difisensi
pada masa prakonsepsi serta awal kehamilan diduga akan menyebabkan neuraltubedefectpada janin sehingga para
perempuan yang merencanakan kehamilan dianjurkan mendapat asupan asam folat 0,4
mg/hari sampai usia kehamilan 12 minggu. Sementara itu, pada ibu-ibu yang
mempunyai riwayat anak dengan spina bafida dianjurkan mengonsumsi asam folat
sebanyak 4 minggu/hari sampai usia kehamilan 12 minggu6,7.
h.
Kalori
1)
Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan
laktasi. Kalori yang di butuhkan untuk ini terutama diperoleh dari pembakaran
zat arang, khususnya sesudah kehamilan lima bulan keatas. Namun, bila
dibutuhkan dipakai lemak ibu untuk mendapatakan tambahan kalori.
2)
Wanita hamil memerlukan makanan yang bergizi dan harus
mengandung banyak protein di Indonesia masih banyak dijumpai penderita
defisiensi zat besi dan vitamin B oleh karena itu wanita hamil harus diberikan
Fe dan roboransia yang berisi mineral dan vitamin.
4.
Perubahan Anatomi Dan Adaptasi Fisiologis Sistem
Metabolisme Pada Ibu Hamil
a.
Terjadi perubahan metabolism.
b. Metabolisme
basal meningkat.
c. Masukan
makanan sangat berpengaruh untuk metabolisme ibu dan janin.
d.
Ketidakseimbangan akan menyebabkan berbagai masalah
seperti hiperemesis, diabetes dan lain-lain.
e.
Retensi air meningkat akibat penurunan tekanan osmotik
koloid interstisial.
C.
System Pernafasan
Selama
kehamilan terjadi perubahan fisiologi sistem pernafasan disebabkan oleh
perubahan hormonal dan faktor mekanik. Pengaruh hormonal (peningkatan
kadar estrogen) menyebabkan ligamen pada kerangka iga berelaksasi sehingga
ekspansi rongga dada meningkat. Sedangkan perubahan mekanis meliputi elevasi
posisi istirahat diafragma kurang lebih 4 cm, peningkatan 2 cm tranversal saat
sudut subkostal dan iga bawah melebar, serta lingkar toraks melingkar kurang
lebih 6 cm.
Semua
perubahan ini disebabkan oleh pembesaran uterus akibat tekanan
keatas. Perubahan-perubahan ini diperlukan untuk mencukupi peningkatan
kebutuhan metabolik dan sirkulasi untuk pertumbuhan janin, plasenta dan uterus.
Adanya perubahan-perubahan ini juga menyebabkan perubahan pola pernapasan dari
pernapasan abdominal menjadi torakal yang juga memberikan pengaruh untuk
memenuhi peningkatan konsumsi oksigen maternal selama kehamilan. Perubahan
hormonal pembesaran mukosa saluran respirasi. Pernafasan melalui
hidung akan semakin sulit, sehingga wanita hamil cenderung bernafas dengan
mulut, terutama pada malam hari. Hal ini akan menyebabkan terjadinya xerostomia.
Insidensi xerostomia pada wanita hamil adalah sekitar 44%. Xerostomia ini akan
meningkatkan frekuensi karies gigi.
Selain itu
peningkatan progesteron menyebabkan hiperventilasi, hiperventilasi pada
kehamilan adalah hiperventilasi relatif, artinya kenaikan ventilasi alveolar
diluar pengaruh CO2 sehingga PaCO2 menurun.
Sistem
respirasi selama kehamilan dapat mengakibatkan peningkatan inspirasi dan
ekspirasi dalam pernafasan, yang dapat mempengaruhi suplay O2 ataupun CO2 pada
janin seperti berikut :
Wanita hamil
bernafas lebih dalam (meningkatkan volume tidal), tetapi frekuensi nafasnya
kira-kira 2 kali bernafas dalam satu menit. Peningkatan volume tidal
menyebabkan peningkatan volume nafas satu menit sekitar 26%. Peningkatan volume
nafas satu menit disebut hiperventilasi kehamilan, yang menyebabkan konsentrasi
CO2 di alveoli menurun. Peningkatan kadar progesteron menyebabkan
hiperventilasi kehamilan. Kesadaran wanita hamil akan kebutuhan nafas
meningkat. Beberapa ibu mengeluh mengalami dispnea saat istirahat.
1.
Laju Metabolisme
Basal (BMR)
BMR biasanya meningkat pada bulan ke-4 gestasi,
meningkat 15% - 20% pada akhir kehamilan, dan kembali ke nilai sebelum hamil
pada hari ke-5 atau ke-6 pascapartum. Peningkatan BMR mencerminkan peningkatan
kebutuhan O2 di unit janin-plasenta-uterus serta peningkatan konsumsi O2 akibat
peningkatan kerja jantung ibu. Pada kehamilan tahap awal banyak wanita mengeluh
merasa lemah dan letih, perasaan ini diikuti peningkatan kebutuhan tidur.
Perasaan lemah dan letih sebagian besar disebabkan peningkatan aktifitas
metabolik.
2.
Keseimbangan
Asam-Basa
Sekitar minggu ke-10 gestasi, terjadi penurunan
tekanan CO2 sekitar 5mmHg. Progesteron dapat meningkatkan sensitifitas reseptor
pusat nafas sehingga volume tidal meningkat, P CO2 menurun, kelebihan basa
(HCO3 atau Bikarbonat) menurun, dan Ph meningkat atau menjadi lebih basa.
D.
Sistem
Persyarafan
Pada saat hamil ibu akan mengalami perubahan-perubahan
pada system persyarafan, diantaranya :
1. Saraf pelvik
yang menekan disebabkan oleh perbesaran uterus yang merupakan hasil perubahan
sensori pada kaki.
2. Rasa sakit
yang menekan disebabkan oleh penarikan pada serabut saraf/penekanan pada akar
saraf dorsolumbar lordosis yang merupakan gejala lubang antara persendian
sampai lengan.
3. Pembengkakan
yang melibatkan saraf pherifera dan tangan selama 3 minggu terakhir
kehamilan. Pembengkakan yang menekan saraf median dibawah ligamen persendian
antara lengan dan tangan.
4. Gelaja
pharethesia ( terbakar/gatal karena kekacauan sistem saraf sensori ) dan rasa
sakit pada tangan yang menyebar sampai siku. Tangan yang dominan biasanya
berpengaruh.
5. Akreostesia
(rasa baal dan gatal di tangan) timbul akibat posisi bahu yang membungkuk,
terkait dengan tarikan pada segmen fleksus brakialis.
6. Nyeri kepala
akibat ketegangan umum timbut saat ibu cemas atau juga gangguan penglihatan
seperti kesalahan reflaksi, sinusitis, atau migraine.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita
simpulkan bahwa kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu
kesatuan yang dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap
nidasi, pemeliharaan kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan
menyongsong kelahiran bayi dan persalinan dengan kesiapan untuk memelihara
bayi. Proses kehamilan dimulai dari trimester I, II, sampai III. Pada masa
kehamilan ini ibu harus mempersiapkan diri dan janin untuk perubahan-perubahan
fisiologis, diantaranya : Sistem Integumen, Sistem Metabolisme, Sistem
Pernafasan dan Sistem Persyarafan. Perubahan-perubahan ini adalah normal pada
ibu, tetapi jika perubahan tersebut berlebihan hingga mengganggu aktivitas dan
menyebabkan ibu kesulitan seperti dehidrasi, maka perubahan tersebut tidak
normal lagi dan harus segera ditangani. Oleh karena itu, persiapan pada masa
sebelum dan saat kehamilan hingga kelahiran harus diperhatikan, terutama
kesehatan ibu.
B.
Saran
Sebagai calon petugas kesehatan, kita
harus lebih mendalami tentang perubahan-perubahan fisiologis apa saja yang akan
terjadi pada ibu hamil, sehingga kita dapat menjelaskan kepada ibu bagaimana seharusnya menanggapi
perubahan-perubahan yang mungkin tidak biasa dirasakan ketika sebelum hamil.
Hal itu juga perlu pemeriksaan dan pemantauan jika didapati perubahan yang
berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Hutahean,
Serri. 2009. Asuhan Keperawatan Dalam Maternitas &Ginekologi. Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Prawirohardjo,
Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka.